Memasuki usia dewasa dimana sebagian waktu kita dihabiskan untuk bekerja. Pekerjaan yang berlebihan membuat tubuh kita terasa lelah yang akhirnya bisa memberikan dampak bagi kesehatan. Tidak jarang juga terlalu fokus bekerja membuat kita melupakan kehidupan pribadi sehingga mengurangi interaksi dengan orang sekitar. Tetapi terlalu memikirkan kehidupan pribadi juga bukan berarti baik, karena hal ini dapat membuat kita lupa akan tanggung jawab pekerjaan. Lantas bagaimana seharusnya?
Work Life Balance, agar semua hal yang tidak diinginkan tidak terjadi perlu adanya work life balance dalam hidup kita. Melansir dari Forbes dalam artikel Telkom University, Work Life Balance memiliki dua arti, yang pertama adalah kenyamanan untuk mengelola kehidupan pribadi kita selama hari kerja tanpa harus izin bahkan menjelaskan kepada orang lain. Yang kedua adalah pembagian waktu dan prioritas yang setara antara aktivitas pribadi dan profesional.
Dilansir dari BBC News Indonesia gagasan tentang work-life balance awalnya muncul seiring pemberlakukan delapan jam kerja sehari secara luas pada awal abad ke-20. Sedangkan dilansir dari utabicara.uta45jakarta.ac.id menurut Dosen Psikologi di Universitas Gadjah Mada, Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Ph.D definisi work life balance dalam artikel berjudul “The importance of work-life balance for a better life” adalah istilah yang menggambarkan kesimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kehidupan yang seimbang tidak hanya tentang kerja dan keluarga, tetapi juga mencakup diri sendiri serta kehidupan sosial.
Dilansir dari smb.telkomuniversity.ac.id berikut Tips Work Life Balance yang bisa diterapkan :
- Mengawali dengan Perencanaan yang Matang, untuk mencapai work life balance perlu adanya perencanaan, terlebih kunci dari work life balance sendiri adalah pengaturan waktu. Perlu adanya perencanaan apa saja yang akan dikerjakan setiap harinya, atau singkatnya membuat to do list untuk pekerjaan dan aktivitas pribadi. Untuk memudahkan perencanaan ini juga kita dapat memanfaatkan Google Workspace. Jangan lupa diluar perencanaan yang dibuat, perlu juga waktu untuk jeda istirahat dan aktivitas lainnya.
- Kenali Cara Kerja Otak, dengan memahami cara kerja otak kita dapat mengukur bagaimana cara mengoptimalkannya. Misalnya apakah kita lebih produktif di pagi hari, siang atau malam hari. Setelah mengenali bagaimana jadwal kerja berdasarkan pengoptimalan otak kita juga perlu tahu kapan otak butuh istirahat. Hal ini guna menghindari kapan kita merasa lelah atau stress.
- Kerja dengan Sistem Kanban, kanban adalah metode organisasi tugas yang membantu memvisualisasikan pekerjaan. Cara penerapannya membuat papan dengan kolom untuk tugas yang harus dilakukan, sedang dikerjakan atau sudah selesai. Selanjutnya masukan tugas apa saja yang akan dikerjakan dan mulai prosesnya. Berikan keterangan mana tugas yang belum dikerjakan, sedang dikerjakan atau sudah selesai. Penggunaan sistem ini dapat membantu kita memastikan bahwa tugas yang dikerjakan dapat terpantau dan selesai sesuai jadwal dan mengurangi stress.
- Jangan lupa bersenang-senang, tidak hanya fokus bekerja kita juga perlu bersenang-senang. Menyisihkan waktu untuk aktivitas di luar pekerjaan bisa mendorong produktivitas kita. Untuk bersenang-senang kita bisa melakukan hobi, berolahraga atau berkumpul bersama teman-teman.
Menjalani Work Life Balance agar kita dapat mengatur dan membagi waktu serta tidak menguras energi berlebihan memang diperlukan. Ketika pengaturan waktu sudah seimbang untuk urusan pekerjaan dan urusan pribadi maka waktu dan tenaga kita tidak akan habis sia-sia, serta hati tenang dan kita bisa menyelesaikan tanggung jawab dengan bahagia.